Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Astronomi Gerhana Matahari 8 April 2024. || Sumber Foto: @belajarastroid

FAKTANEWS.ONLINE || Mengklasifikasi isu di sosial media terkait gerhana matahari 8 April 2024, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena astronomi tersebut tidak terjadi di seluruh belahan bumi, khususnya di Indonesia.


Dirilis faktanews.online yang dikutip dari media diantimur.com,Gerhana matahari 8 April 2024 merupakan fenomena astronomi umum yang seringkali terjadi di belahan bumi.


Menurut keterangan BMKG, fenomena tersebut terjadi akibat posisi piringan menutupi matahari


BMKG memastikan Indonesia tidak termasuk dalam jalur lintas totalitas gerhana matahari total tersebut.


Kondisi langit di Indonesia tidak akan gelap, tetapi tetap cerah seperti biasanya. BMKG mengimbau masyarakat tidak khawatir.


"Sobat BMKG tidak perlu khawatir karena simpang siur yang mengatakan Bumi dalam keadaan gelap 3 hari merupakan info yang tidak benar ya!" terang BMKG dalam unggahan di akun Instagramnya, dikutip Sabtu, 30 Maret 2024.


Selain itu, berdasarkan kajian mendalam terkait informasi beredar di sejumlah akun sosial media yang menyebut kondisi bumi akan gelap gulita 3 hari akibat gerhana matahari 8 April 2024, disimpulkan bahwa informasi tersebut tidak benar.


"Jelas itu hoaks. Hoaks serupa sudah menyebar di Bumi sebelumnya dengan berbagai macam penyebab. Semua alasan penyebab kegelapan Bumi yang disebutkan tidak punya dasar ilmiah," kata Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, mengutip CNN Indonesia.


Thomas Djamaluddin menjelaskan, memang betul bumi pernah mengalami masa gelap bertahun-tahun pada masa lalu namun, hal itu bukan karena sabuk foton bumi.


Ia menegaskan akibat tumbukan asteroid sejak 66 juta tahun yang lalu sampai 100 tahun kedepan sehingga dapat dipastikan tidak akan ada asteroid besar mengancam Bumi.


"Saat ini sampai 100 tahun mendatang tidak ada asteroid besar yang mengancam Bumi," tambahnya.


Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Farahhati Mumtahana juga menjelaskan wilayah bumi akan menjadi gelap berdurasi waktu singkat, terutama saat mencapai puncak gerhana.


Gerhana matahari 8 April mendatang terjadi pukul 15.42 sampai dengan pukul 20.52 waktu setempat. Fenomena ini akan berlangsung dalam durasi waktu 4 menit 26 detik.


Berdasarkan analisis peta satelit BMKG, gerhana matahari total itu hanya melintasi dua kota di wilayah Nineveh, yaitu Indiana dan kota Ohio.


BMKG menerangkan gerhana matahari itu hanya bisa diamati dari Kanada bagian timur, Meksiko, Amerika Utara, Amerika Selatan, hingga Amerika Serikat bagian tengah. (*)