Faktanews.online, Konawe - Kepolisian Resor Konawe melaksanakan upacara hari Kesadaran Nasional yang bertempat dihalaman Mako Polres Konawe pada, Sabtu (18/03/2024) pukul 08.00 wita.


Selaku Inspektur Upacara Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.I.K., Perwira Upacara Kasat Lantas Iptu Deda Kresna Wijaya, S.Tr.K,. M.H, Komandan upacara Kanit Gakkum Satlantas Plres Konawe Ipda Andi Mapparangnga


Peserta upacara terdiri 1 peleton perwira Polres Konawe dan para Kapolsek, 3 Ppeleton gabungan staf, , 1 peleton Sat Lantas, 1 peleton Pasukan bersenjata, 1 Peleton gabungan Sat Intelkam, Sat Reskrim dan Sat Narkoba Polres Konawe.


Kapolres Konawe dalam sambutan tertulisnya mengatakan  upacara kesadaran nasional memiliki makna yang sangat penting. Selain sebagai sarana untuk memupuk kesadaran dan loyalitas kepada bangsa dan negara, juga untuk memupuk jiwa disiplin bagi seluruh anggota Polri dan PNS Polri.


“ Upacara Hari Kesadaran Nasional merupakan momen untuk merefleksikan semangat persatuan dan kesatuan yang tercantum dalam Sumpah Pemuda dimana pada saat itu bangsa Indonesia mengiginkan persatuan dan kesataun dengan bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu dan berbahasa yang satu bahasa Indonesia,”kata AKBP Ahmad Setiadi, S.I.K.


Lebih lanjut Kapolres Konawe mengungkapkan bahwa menjelang pilkada tahun 2024 saat ini kondisi politik semakin meningkat yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas. 


Oleh Karena itu Polres Konawe bertugas selalu menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga dituntut mampu mendeteksi potensi gangguan keamanan dengan mempersiapkan kesiapsiagaan personel, sarana prasarana, alsus dan almatsus sebagai pendukung kegiatan operasional kepolisian. 


Terkait dengan penyelenggaraan pemilu secara langsung umum bebas dan rahasia, Kapolres Konawe menekankan agar seluruh anggota Polri wajib bersikap netral dan tidak melakukan kegiatan politik praktis sehingga tujuan penyelenggaaraan pemilu bisa tercapai dengan baik.


Dalam kesempatan itu, Kapolres Konawe menekankan juga agar setiap anggota tidak menampilkan gaya hidup yang mewah (hedonisme) karena itu dapat menurunkan citra Polri dan kepercayaan masyarakat.


“ Mari kita bangun kapasitas dan kualitas sumberdaya secara berkelanjutan serta meningkatkan performa kinerja untuk mewujudkan Polri yang presisi,”pungkasnya.