FAKTANEWS.ONLINE, ONLINE- Forum Pemuda Adat Tolaki (Fordati), Tamalaki Wonua Konawe ( TWK) bersama Aliansi masyarakat terdampak Bendungan Ameroro gelar aksi unjuk rasa di pintu gerbang PSN Bendungan Ameroro Desa Tamesandi Kec. Uepai Kab. Konawe Senin (25/3/24).


Pengunjuk rasa yang berjumlah sekitar 50 orang, dengan menggunakan kendaraan roda 2 kurang lebih 30 unit dan melakukan Pemalangan Akses Jalan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Ameroro dan pemasangan baliho tuntutan massa aksi.


Adapun tuntutan pengunjuk rasa adalah menolak peresmian Bendungan Ameroro sampai adanya ganti rugi terhadap masyarakat terdampak akibat Bendungan Ameroro.


Dari pantauan dilapangan aksi massa masih bertahan dilokasi pada pukul 08.00 wita dengan alasan menunggu pihak BWS maupun Pemerintah Daerah yang menemui.


Dengan adanya aksi pemalangan oleh Forum Pemuda Adat Tolaki (FORDATI) Tamalaki Wonua Konawe (TWK) Aliansi Masyarakat Terdampak Bendung Ameroro sehingga mengakibatkan terhentinya kegiatan pekerjaan di lokasi PSN Bendungan Ameroro.


Pukul 10.25 Wita, Asisten I Setda Konawe Marjuni Ma'Mir, S.P., M.Si., bersama Camat Uepai bapak Masrul Maranay, SE., MM. tiba dan melakukan pertemuan dengan Perwakilan Ormas Sdr. Hediyanto (ketua ormas Banderano), dan massa aksi dari masyarakat terdampak namun massa aksi tetap bertahan akan melakukan penghentian segala aktivitas didalam PSN Bendungan Ameroro dengan cara melakukan penyisiran kepada karyawan yang melakukan aktivitas pekerjaan serta menutup pintu gerbang PSN Bendungan Ameroro.


Pada pukul 10.50 Wita massa aksi berkumpul gabungan masyarakat terdampak dan Ormas Tamalaki berjumlah sekitar 100 orang.


Pada pukul 10.58 wita massa aksi yang tergabung dalam Ormas membawa ban Mobil bekas dan melakukan pembakaran ban bekas di depan pintu gerbang PSN Bendungan Ameroro.


Pada pukul 11.15 wita massa aksi mendirikan tenda besi di depan pintu gerbang PSN Bendungan Ameroro dan bertahan sampai adanya kejelasan dari pihak BWS IV Kendari.


Pada pukul 11.30 Wita Pelaksana tekhnis PPK pengadaan tanah Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari Sdr. Adnan S.T. tiba dan menemui massa aksi selanjutnya memberikan penjelasan terkait tahapan penanganan damsos, namun masyarakat menolak dan akan tetap bertahan melakukan aksi sampai adanya pembayaran.


Pada pukul 14.00 Wita saat ini jumlah massa aksi yang masih berada di pintu gerbang PSN Bendungan Ameroro sekitar 20 orang, yang didominasi kelompok Ormas.


Kegiatan aksi unjuk rasa diamankan oleh personel Polres Konawe dan Rayonisasi Polsek Lambuya yang tergabung dalam Surat Perintah Kapolres Konawe.


Adapun Langkah-langkah Intelijen yang dilakukan, Melakukan pengawalan dan pengamanan tertutup terhadap massa aksi dan Melakukan koordinasi terhadap korlap aksi serta Menghimbau massa aksi untuk tidak membawa barang-barang berbahaya seperti pembakaran ban bekas.(*)