FAKTANEWS.ONLINE, KENDARI-- Anggota masyarakat transportasi indonesia cabang sulawesi tenggara Melaksanakan studi penelitian tentang “Analisa kebisingan terhadap aktivitas transportasi studi kasus Jalan M.T HARYONO Di kota kendari”
Kegiatan transportasi tidak lepas dari adanya kendaraan bermotor kepemilikan kendaraan bermotor semakin meningkat, baik kendaraan bermotor milik pribadi maupun yang bukan milik pribadi seperti angkutan umum. Hal tersebut menyebabkan semakin meningkatnya kepadatan arus lalu lintas.
Di jalan raya, dan hal ini sangat erat hubungannya dengan kebisingan, karena kebisingan lalu lintas berasal dari suara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor terutama dari mesin kendaraan, knalpot, serta akibat interaksi antara roda dengan jalan Pada zaman modern ini peningkatan transportasi begitu tinggi, sehingga sudah tidak awam lagi hampir setiap orang memiliki kendaraan pribadi.
Setiap kendaraan tentunya menghasilkan bising, kebisingan tersebut dibedakan sesuai dengan jenis kendaraan.
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2012 yang dikutip dari (Septiana & Widowati, 2017) terdapat 5,3% atau 360 juta orang di dunia yang mengalami gangguan pendengaran. Pemerintah Australia pada Januari 2012 menyatakan bahwa 37% gangguan pendengaran dikarenakan kebisingan yang terlalu tinggi.
Laju pertumbuhan transportasi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan sepeda motor di Indonesia paling tinggi di bandingkan negara ASEAN, yakni 13,2% dibanding transportasi lainnya.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Djalante, (2013) mengenai Simulasi Tingkat Kebisingan Dan Kadar Polutan Sebagai Akibat Aktivitas Transportasi Pada Kawasan Perdagangan Di Kota Kendari (Studi kasus: Kawasan Perdagangan Jalan MT. Haryono Kec. Wua-wua Kota Kendari). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan tertinggi terjadi pada Hari Libur / Sabtu di Segmen 2 (depan Jl.MT.Haryono Lippo Plaza) seluas 70,11 dB (A), nilai ini di atas standar kualitas kebisingan disarankan oleh No. KepMenLH. 48 pada tahun 1996, yaitu 70 dB (A).
Daerah yang aktivitas sosialnya tinggi seperti di jalan Abdullah Silondae (depan Mall Mandonga) kota kendari yang dimana ruas jalan ini merupakan pusat perdagangan, perkantoran, dan pemukiman. Jalan ini biasa mengalami kemacetan yang cukup parah dikarenakan banyak pedagang kaki lima yang berjualan diatas trotoar dan juga banyaknya kendaraan yang memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan.
Selain itu daerah yang aktivitas ssosialnya tinggi yaitu di jalan MT. Haryono yang dimana jalan ini merupakan kawasan perdagangan terlebih dengan adanya pasar sentral wua-wua yang kondisi ini semakin diperparah dengan volume lalu lintas yang ada karena jalan ini merupakan akses untuk menuju ke kampus khususnya pada para mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang Ini Awalul Ramadhan Selaku Anggota masyarakan transportasi indonesia cabang sultra selaku mahasiswa Teknik Sipil UHO Melaksanakan proses penelitian untuk melengkapi syarat tugas akhir dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik program studi teknik sipil, menghasilkan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kebisingan yang dihasilkan dari aktivitas transportasi di Kota Kendari Serta bagaimana penggunaan terhadap Variabel bebas dan Variabel terikat di tepi ruas jalan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai Tingkat Kebisingan yang Dihasilkan dari Aktivitas Transportasi di Kota Kendari. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kebisingan yang terjadi di Jalan MT. Haryono adalah 75.3 dB(A) pada hari senin dengan rata-rata tingkat kebisingan tertinggi yaitu pada pukul 15.00 WITA. pada hari minggu dengan rata-rata tingkat kebisingan tertinggi yaitu pada pukul 20.00 WITA. Dari data terlihat bahwa tingkat kebisingan dari titik lokasi penelitian telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dan tingkat kebisingan yang palin tinggi terjadi pada lokasi penelitian di jalan MT. Haryono. Hal ini disebabkan oleh jumlah kendaraan yang melewati jalan ini lebih banyak dan sering terjadi kemacetan yang diperparah oleh banyaknya suara klakson kendaraan bermotor sehingga tingkat kebisingannya semakin meningkat.
Meningkatnya volume kendaraan dapat mempengaruhi tingkat kebisingan yang dihasilkan dari masing-masing lokasi penelitian dimana volume lalu lintas tertinggi yaitu terjadi di Jalan MT. Haryono. Volume kendaraan puncak di jalan ini terjadi pada hari-hari sibuk yaitu pada hari senin jam 15.00 WITA sebesar 1121 unit yang didominasi oleh sepeda motor.
Untuk dampak Transportasi yang ditimbulkan akibat kebisingan transportasi menunjukkan bahwa yang paling banyak mengalami gangguan yaitu responden yang mengalami gangguan psikologis yaitu dari 30 responden yang diteliti terdapat 22 responden yang mengalami gangguan psikologis seperti merasa tidak nyaman beraktivitas akibat bising dan membuat responden jadi mudah emosi dan cepat marah.
Posting Komentar