Faktanews.online, Konawe-- Di Era Digital, Gerakan Seniman Masuk Sekolah Berikan Strategi Baru Generasi Milenial Berbudaya
Ditengah pesatnya perkembangan teknologi, Kabupaten Konawe membuat gebrakan besar dengan meluncurkan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang bertujuan mencetak generasi milenial yang cerdas, kreatif, dan berbudaya.
Program ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bidang Pembinaan Kebudayaan.Kabupaten Konawe bersama Penggiat Kesenian Konawe yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk para seniman dan siswa siswi dari beberapa sekolah di Konawe.
Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Konawe Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd, MH, saat di Konfirmasi Via WhatsApp menjelaskan, Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) adalah program yang dijalankan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam bentuk program seniman memberikan pembelajaran kesenian pada kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah.
Kegiatan tersebut bertempat di salah satu Cafe di Kabupaten Konawe, pada Rabu Siang 18 September 2024 dengan pemantapan materi persiapan pagelaran seni budaya khas Tolaki Konawe
Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd, MH, menekankan pentingnya seni dalam pembentukan karakter generasi muda, dan jika anak-anak berbudaya, mereka akan menjadi pribadi yang beradab, dan dari situlah akhlak yang baik terbentuk,” katanya.
Menurutnya, di era informasi yang serba cepat seperti saat ini, seni dan budaya lokal menjadi penyeimbang dalam membentuk karakter generasi yang berlandaskan moral dan budaya. Program GSMS ini dianggap sebagai langkah strategis dalam mengatasi tantangan zaman di mana generasi milenial cenderung lebih akrab dengan dunia digital daripada warisan budaya mereka sendiri.
“Sehingga ilmu yang mereka dapatkan di sini bukan hanya untuk dihafal, tetapi juga harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Kadis P dan K kabupaten Konawe.
Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) ini bukan hanya sekadar program jangka pendek, kemudian
Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd, berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadi salah satu cara Kabupaten Konawe mempersiapkan generasi yang tidak hanya melek teknologi tetapi juga berakar pada identitas budaya yang kuat.
“Ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang kreatif, inovatif, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, dengan adanya gerakan ini, Kabupaten Konawe tidak hanya berusaha menjaga tradisi, tetapi juga memadukannya dengan perkembangan zaman, menciptakan generasi milenial yang mampu bersaing secara global tanpa melupakan jati diri mereka.” Pungkasnya.
Sedang pada saat pelaksanaan Kegiatan, Kepala bidang Kebudayaan Kabupaten Konawe, Andang Masnur, S.Pd,. M.Pd., mengungkapkan kebanggaannya atas dukungan pemerintah daerah kabupaten Konawe terhadap seniman lokal dan berkomitmen dalam melestarikan seni dan budaya di tengah derasnya arus digitalisasi.
Kegiatan ini bukan sekadar acara biasa, tetapi upaya serius kita dalam memastikan generasi muda kita tidak melupakan akar budaya mereka,” ujar Andang Masnur, S.Pd,.M.Pd
Kabid Kebudayaan kabupaten Konawe berharap, para siswa dari berbagai sekolah tersebut dibekali dengan berbagai keterampilan seni, baik mulai dari seni musik tradisi hingga modern, seni tari, teater, dan sastra.
“Kegiatan hari ini kata Andang" sapaan akrab Kabid Kebudayaan kabupaten Konawe, saat ini kami libatkan 23 sekolah dan masing masing sekolah yang terlibat sepuluh orang siswa jadi total yang mengikuti kegiatan GSMS berjumlah 230 orang siswa.
Selain itu, dalam rangka persiapan pementasan kegiatan GSMS hari ini kita lakukan evaluasi pemantapan untuk persiapan pementasan
di tanggal 19 sampai 20 Oktober mendatang yang rencananya akan di gelar di inolobunggadue central park (ICP)
jadi" lebih lanjut jelas Kabid Kebudayaan kabupaten Konawe, pembelajaran disekolah ini kan belum selesai rata rata Teman teman seniman baru menyelesaikan 10 sampai 14:kali pertemuan, sementara dalam prosesnya seharusnya pertemuan itu masing-masing seniman itu wajibnya 19 kali pertemuan.
Ditambahkan, Kabid Kebudayaan kabupaten Konawe mengatakan" jadi siswa yang dilibatkan itu ada kriteria sesuai jenjang Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama jadi yang terlibat langsung itu adalah Seniman seniman lokal di kabupaten Konawe.
Terakhir" Kegiatan Pementasan nanti yang rencananya dilaksanakan di bulan Oktober nanti di inolobunggadue central park akan dihadiri langsung dari Kementerian pendidikan dan Kebudayaan Tutup" Andang Masnur, S.Pd,.M.Pd.
Apakah GSMS ini akan menjadi tren terbaru di seluruh Indonesia, dan hanya waktu yang bisa menjawab.(q'L)
Posting Komentar