FAKTANEWS.ONLINE,MADINA--  Sehubungan dengan adanya aktivitas pertambangan emas tanpa izin (Peti) di Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab. Dan menyebabkan kerusakan lingkungan disepanjang aliran sungai Batang Gadis. Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Mandailing Natal akan melakukan aksi unjuk rasa di Mako Polres Mandailing Natal Selasa (06/02/2024) mendatang.


Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (Ampel) Madina yang beralamat di Jalan Medan Padang Desa Lumban Pasir Kecamatan Panyabungan ini selain melakukan aksi di Polres Madina,juga akan berunjuk rasa di kantor bupati komplek perkantoran Payaloting Panyabungan, Ampel mendesak pihak kepolisian untuk segera menertibkan dan mengamankan para pelaku tambang emas ilegal di Kotanopan. Dan meminta Dinas Lingkungan Hidup Madina turun melakukan kajian lingkungan dampak tambang emas ilegal tersebut.


Koordinator aksi Dedi Saputra yang juga ketua LSM Trisakti Madina menyebutkan, Aksi unjuk rasa Ampel yang akan digelar tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan, Karena tambang emas menggunakan alat berat yang beroperasi di Kecamatan Kotanopan itu sudah meluluhlantakkan lingkungan sekitar lokasi, Dan menyebabkan areal persawahan disekitar rusak. Untuk itulah kita meminta agar pihak kepolisian segera melakukan penertiban dan mengamankan para pelaku tambang.


"Areal persawahan milik warga disekitar lokasi rusak,dan kondisi sekitar sudah luluh lantak akibat aktivitas penambang ilegal yang menggunakan alat berat (excavator), pihak kepolisian diharapkan segera melakukan penertiban dan mengamankan para pelaku tambang dan untuk memperbaiki kembali kondisi Das Batang Gadis,"ucapnya.


Selain itu pada aksi ini nantinya kita akan mengungkapkan nama nama pelaku tambang dan  oknum oknum yang terlibat didalamnya,tambahnya.


Untuk diketahui unjuk rasa yang akan digelar oleh Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan ini diperkirakan diikuti sebanyak Dua ratus Lima Puluh Tujuh (257) Orang, Dengan peralatan 3 unit mobil, 50 unit sepeda motor, toa, spanduk dan baleho, serta melakukan longmarch di sepanjang jalan lintas Medan Padang.

Penulis : Magrifatulloh .